Mahasiswa TI Juara 1 Lomba Design Product di INDISCO 11
Bandung, Telkom University – Di penghujung tahun 2019, Nurul Taqwa (Teknik Industri 2017), Muhammad Fakhrul Mukmin (Teknik Industri 2016), dan Ryan Gamas Agromega (Teknik Industri 2016) membuka bulan November dengan kemenangan di INDICSO 11. INDISCO (Industrial Design Seminar & Competition) adalah kompetisi desain industri yang ditujukan untuk mahasiswa di Asia Tenggara, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Diponegoro. Indisco 11 yang diadakan pada Jumat (1/11) dan berlangsung selama 3 hari ini mengusung tema Space-saving and Eco-Friendly Design for Standardized Products’ Improvement.
Desain produk yang ramah lingkungan dan space-saving namun multifungsi menjadi salah satu permintaan dan kebutuhan publik. Dalam hal ini, desain produk harus memenuhi 4 karakteristik yaitu functional (fungsional), desirable (diinginkan), usable (dapat digunakan), dan viable (layak). Yang dimaksud dengan functional adalah produk menyediakan fitur yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan user, sedangkan yang dimaksud desirable adalah produk memberikan dampak positif pada kualitas hidup dan secara estetika menarik atau menyenangkan untuk disentuh. Usable berarti produk dapat memberikan kesenangan dan kepuasan dalam penggunaannya dan mudah digunakan, sedangkan viable berarti produk dapat dipastikan sukses dipasaran pada waktu dan harga yang tepat.
Taqwa, Fakhrul, dan Gamas yang menamakan timnya sebagai PAPPASENG EMMA mengajukan desain sebuah produk yang dinamakan TONGKHATZ. Tongkhatz ini merupakan produk multifungsi dan berguna untuk para pendaki yang dapat meminimalisir terjadinya physical weakness. Produk ini dilengkapi dengan fitur handgrip, strap bracket, roller, spring, shaft, tent/sleeping bags, dan tip caps. Dengan ide desain Tongkhatz ini PAPPASENG EMMA tim berhasil meraih Juara 1.
Ketiga mahasiswa teknik industri ini merupakan asisten dari Laboratorium Gambar Teknik dan Desain Studio. Nurul Taqwa atau yang akrab disapa Taqwa menceritakan nama PAPPASENG EMMA berasal dari bahasa bugis, “Pappaseng yang berarti nasihat dan Emma yang berarti ibu. Dimana jika diartikan adalah nasihat ibu. Karna nasihat dan ibu selalu berada disepanjang jalan” tuturnya. Ketika ditanya mengenai pengalaman yang paling berkesan Taqwa memilih saat pembuatan prototype, karena dengan limited budget ketiga mahasiswa ini berusaha memaksimalkan hasil dari desain buatan mereka.
Indisco 11 diikuti oleh berbagai universitas di Indonesia dan juga Asia, dengan mekanisme submit proposal sebagai tahap pertama. Kemudian proposal diseleksi dan dipilih 20 besar untuk menjadi finalis dan diundang ke Universitas Diponegoro, Semarang untuk melaksanakan exhibition dan mempresentasikan ide produk desain yang diajukan. Setelah itu dipilih 5 tim terbaik untuk memperebutkan juara 1, 2 dan 3. Dari berbagai tahapan ini PAPPASENG EMMA tim berhasil keluar sebagai pemenang.
Kontributor : Firjatullah Nastari