https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=UA-46662798-89

Berbagi Ilmu dan Mengabdi Di Tengah Pandemi

Bandung, Telkom University – Sabtu (14/11/20) dosen-dosen dari Prodi S1 Teknik Industri melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan “ Story Telling Product “ untuk peningkatan pemasaran produk sepatu dalam masa pandemic Covid 19 bagi para pengrajin sepatu Cibaduyut.

Musibah pandemi  virus corona (Covid 19) yang berefek ke semua sendi kehidupan, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, maupun pendidikan serta sektor-sektor lain ini tentunya menjadi keprihatinan kita bersama. Salah satu sektor ekonomi yang juga terdampak akibat pandemi ini adalah para pengrajin sepatu di sentra-sentra industri sepatu Cibaduyut  yang omzet penjualannya menjadi menurun drastis.

Para pengrajin sepatu di daerah Cibaduyut pada dasarnya memiliki kemampuan handal dalam membuat sepatu secara turun temurun dan merupakan salah satu sentra industri kecil yang tetap bertahan sampai sekarang ini. Namun dalam sentra industri kecil ini, sistem pemasaran yang pada umumnya masih konvensional tentunya sudah kurang relevan kembali  di era yang serba digital ini, apalagi ditambah wabah pandemic Covid 19 ini. Sehingga sebuah terobosan dan inovasi baru dalam dunia marketing perlu dilakukan untuk menaikkan omzet penjualan dan untuk mempercepat proses promosi sebuah produk.

Hal diatas yang mendorong salah satu team dosen  dari  Program Studi Teknik Industri (TI), Fakultas Rekayasa Industri (FRI), Universitas Telkom (Tel-U) untuk ikut ambil bagian dalam situasi pandemi ini. Team Pengabdian Masyarakat yang  terdiri dari Fransiskus Tatas Dwi Atmaji sebagai ketua  dan anggota  team  yang terdiri dari Wiyono Sutari, Aji Pamoso, dibantu team mahasiswa terpanggil melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berkerjasama dengan pakar Digital Marketing dari  “ PR Academy”, yaitu Bapak Achmad Setiyadji.

Fokus dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah para pengrajin sepatu di daerah Desa Cangkuang Kulon yang tergabung dalam PERKUMPULAN PENGRAJIN SEPATU BARAYA (PPSB) Bandung khususnya dengan menggunakan metode “Story Telling Product”,  yang pada intinya adalah mengajarkan kepada para pengrajin bagaimana membuat sebuah cerita singkat yang menarik untuk produk yang akan dijual. Setelah kegiatan pelatihan ini dilaksanakan, maka diharapkan akan dapat meningkatkan omzet penjualan sepatu dan juga branding product di dunia digital menjadi lebih kuat agar dapat meningkatkan segmentasi pasar yang lebih luas.

Jika sebelum musibah, boleh jadi, merasa tidak urgen kegiatan pemasaran atau marketing melalui pemanfaatan IT, maka sekarang saatnya lakukan optimalisasi nilai lebih IT,” tutur Achmad yang  juga wartawan senior “PR” ini.

PERKUMPULAN PENGRAJIN SEPATU BARAYA (PPSB) Bandung sebenarnya berpeluang menjalin kerjasama dengan Pemkot Bandung dan instansi terkait serta swasta menata kawasan Cibaduyut sehingga kian menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Umpamanya, monumen sepatunya ditata sebagai gerbang kawasan wisata yang menarik. Buatlah duplikat sepatunya Abu Nawas, dllnya,” tambah Achmad.

Acara ini, menurut ketua team pengabdian masyarakat Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University (Tel-U), Fransiskus Tatas Dwi Atmaji, merupakan program rutin dari fakultas dan universitas. Tujuan utamanya dari kegiatan pengabdian masyakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemasaran produk sepatu di masa pandemic Covid-19 dengan bantuan IT dan Digital Marketing, khususnya bagi para pengrajin sepatu yang tergabung dalam perkumpulan pengrajin PPSB Baraya.  Workshop yang dibuka oleh Wiyono S, yang mewakili team pengabdian masyakat Fakultas Rekayasa Industri Tel-U ini, dihadiri pula oleh Deni Kurniawan (Ketua PPSB), 5 orang perwakilan anggota perkumpulan pengrajin sepatu Baraya , bapak Aji Pamoso dan juga team mahasiswa yang membantu pelaksanaan kegaitan pengabdian masyarakat ini.

Kami sebagai sivitas akademi Telkom University, merasa terpanggil dan ingin bermanfaat sebanyak-banyaknya terutama lingkungan di sekitar kampus.Kegiatan ini juga sebagai realisasi dari salah satu, Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu dharma pengabdian kepada masyarakat”, semoga apa yang kami lakukan ini dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi kita semua untuk terus berkarya dan berperan sesuai bidang masing-masing, tutur Tatas.

Kontributor : Fransiskus Tatas 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact us

Give us a call or fill in the form below and we will contact you. We endeavor to answer all inquiries within 24 hours on business days.