https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=UA-46662798-89

Bersama Kader Kesehatan, Universitas Telkom Dorong Pencegahan Stunting Berbasis Ergonomi Partisipatif di Bandung

Bandung, Juli 2025 – Universitas Telkom melalui tim dosen yang terdiri dari Mira Rahayu (ketua), Susmitha Canny, dan Erda Guslinar Perdana melaksanakan program pengabdian masyarakat di komunitas binaan Yayasan Cendekia Salim Mulia (CSM) Bandung. Program ini mengusung pendekatan ergonomi partisipatif dalam upaya pencegahan stunting, salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia, khususnya di Kota Bandung.

Kegiatan ini diawali dengan serangkaian tahap identifikasi masalah melalui forum diskusi kelompok (FGD) bersama kader kesehatan serta penyebaran kuesioner kepada 248 orang tua dan anggota masyarakat. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa masih banyak anak yang memiliki risiko pertumbuhan tidak optimal. Temuan ini kemudian diperdalam melalui pemeriksaan kesehatan anak pada 6 Juli 2025, yang menunjukkan 30,3% anak mengalami gangguan pertumbuhan. Selain itu, beberapa anak juga teridentifikasi mengalami masalah kesehatan umum seperti batuk pilek berkepanjangan hingga tuberkulosis paru.

Sumber šŸ“·: Dokumentasi Susmitha Canny

Menanggapi kondisi tersebut, tim pengmas dari Universitas Telkom merancang program berbasis ergonomi partisipatif yang melibatkan kader kesehatan sebagai mitra utama. Melalui pendekatan ini, kader tidak hanya berperan sebagai penerima informasi, tetapi juga menjadi bagian aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain pelatihan gizi seimbang, penyuluhan pencegahan penyakit, pendampingan intensif pada keluarga, serta pembangunan kebun gizi komunitas sebagai sumber pangan sehat yang mudah diakses.

Selain intervensi teknis, program ini juga menekankan pentingnya perubahan perilaku melalui peningkatan kesadaran masyarakat. Kampanye kesehatan dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, penyebaran leaflet, serta penyuluhan langsung di lingkungan warga. Kader kesehatan yang telah dibekali pengetahuan diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang konsisten dalam menyampaikan pesan penting terkait pencegahan stunting.Ketua tim, Mira Rahayu, menegaskan bahwa keberhasilan program sangat ditentukan oleh keterlibatan aktif masyarakat. ā€œErgonomi partisipatif memungkinkan masyarakat, khususnya kader kesehatan, untuk berperan langsung dalam perancangan dan pelaksanaan kegiatan. Dengan cara ini, program pencegahan stunting tidak hanya bersifat sementara, tetapi dapat berkelanjutan dan mandiri,ā€ jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh salah satu kader kesehatan CSM yang merasa terbantu dengan adanya program ini. Menurutnya, pelatihan dan pendampingan yang diberikan sangat bermanfaat karena kader bisa langsung menerapkan pengetahuan untuk membantu keluarga di lingkungannya. ā€œKami jadi lebih percaya diri untuk memberi penyuluhan, memantau tumbuh kembang anak, dan mengajak orang tua untuk lebih peduli pada gizi,ā€ ungkapnya.

Melalui program ini, Universitas Telkom berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam penanganan masalah stunting secara kolaboratif. Ke depan, diharapkan sinergi antara perguruan tinggi, yayasan, kader kesehatan, dan pemerintah daerah dapat memperkuat upaya pencegahan stunting sehingga target penurunan prevalensi nasional dapat tercapai. Lebih jauh lagi, program ini diharapkan dapat mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Contributor: Susmitha Canny, S.T., MBA, Ph.D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact us

Give us a call or fill in the form below and we will contact you. We endeavor to answer all inquiries within 24 hours on business days.
Secret Link