
Bandung, 20 Agustus 2025 — Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Telkom University menyelenggarakan Rapat Pengampuan yang diikuti oleh seluruh dosen FRI di Ruang Auditorium Lantai 16, Gedung TULT. Kegiatan ini dibuka melalui arahan Dekan, Dr. Muhammad Iqbal, S.T., M.M. menekankan pentingnya penguatan employability skills dalam pengajaran, meliputi kemampuan analytical thinking, creative thinking, serta pemanfaatan AI dan Big Data.

Sumber 📷: Dokumentasi Sekretariat FRI
Selanjutnya pengampuan dosen dipimpin langsung oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Dukungan Penelitian, Muhammad Nashir Ardiansyah, S.T., M.T., Ph.D., dengan tujuan untuk melakukan evaluasi serta penyusunan strategi pengajaran yang lebih efektif dan relevan.
Agenda rapat meliputi tiga pokok utama, yaitu Evaluasi Pengajaran, Rencana dan Kebijakan Pengajaran, serta Evaluasi dan Penyusunan RPS. Pada sesi evaluasi pengajaran, Bapak Nashir menekankan pentingnya komitmen dosen dalam membangun kedisiplinan mahasiswa, khususnya dalam hal kehadiran. “Kehadiran mahasiswa adalah indikator utama keterlibatan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, peran dosen sangat penting untuk menjaga konsistensi dan keteladanan dalam menegakkan kedisiplinan ini,” ujarnya.
Selanjutnya, pada pembahasan Rencana dan Kebijakan Pengajaran, beberapa program strategis dipaparkan, di antaranya:
- Program Penguatan Literasi (Baca, Tulis, Numerasi, dan Storytelling)
Tujuan: Membekali mahasiswa dengan keterampilan dasar yang esensial dalam mendukung proses berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Literasi ini tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis, tetapi juga pada penguatan komunikasi dan penyampaian ide secara sistematis. - Pedoman Penggunaan AI dalam Pembelajaran
Tujuan: Menyediakan kerangka etis dan praktis bagi mahasiswa maupun dosen dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan secara bijak. Hal ini dilakukan agar AI tidak hanya dipandang sebagai alat bantu instan, tetapi sebagai sarana yang mendukung pembelajaran kritis, kolaboratif, dan inovatif. - Blended Learning Berbasis Case-Based Learning dan Project-Based Learning
Tujuan: Mendorong proses pembelajaran yang lebih interaktif, partisipatif, dan aplikatif dengan menggabungkan teori dan praktik melalui kasus nyata serta proyek yang relevan dengan dunia industri.
Rapat ini ditutup dengan penegasan kembali mengenai pentingnya inovasi dan komitmen dalam dunia pendidikan. Mengutip Nelson Mandela, Dr. Nashir menyampaikan pesan inspiratif: “Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, kamu dapat mengubah dunia.”
Author: Gayuh Nugraha, S.Ds.