Desa adalah sebuah komunitas masyarakat yang terdiri dari beberapa keluarga yang tinggal di wilayah yang sama. Meskipun tinggal di wilayah yang sama, tidak selamanya mereka memiliki latar belakang yang sama seperti berasal dari daerah yang sama, kepercayaan yang sama, strata sosial yang sama atau pekerjaan yang sama. Desa biasanya dikelola oleh pemerintah desa yang dipilih oleh warga desa itu sendiri. Dalam pengelolaan sebuah desa biasanya akan terjadi fenomena sosial baik itu yang bersifat negatif maupun bersifat positif. Beberapa contoh fenomena sosial antara lain adalah krimanalitas, kenakalan remaja, pengangguran, dan masih banyak lagi.
Seringkali pemerintah desa mengalami kesulitan untuk melihat potensi masalah yang ada di desa – desa. Kurangnya informasi yang diterima oleh kelurahan menjadi penyebab utama kesulitan untuk menindaklanjuti permasalahan pada desa sehingga masyarakat mengeluh atas terlambatnya mengatasi permasalahan yang ada. Data tidak diterima dengan baik oleh pemerintah dan kepala desa saat menentukan tindakan untuk permasalahan yang ada di desa tersebut. Dikarenakan hal tersebut pemerintah jadi kesulitan untuk mengetahui konflik sosial atau gejala sosial yang sedang terjadi pada masyarakat di wilayah kelurahan atau desanya.
Desa Sukapura merupakan salah satu desa dimana Universitas Telkom berada. Tentunya ada banyak fenomena sosial yang muncul di desa Sukapura. Disana juga banyak terdapat kos-kosan untuk mahasiswa. Salah satu problematika sosial di daerah lingkungan kampus kurang lebih seperti pencurian, tawuran (perkelahian), sampai pelecehan seksual. Kejadian tersebut kadang tidak terekam atau tercatat dengan baik padahal sudah sering terjadi.
Jika dilakukan dengan pencatatan bahkan dipetakan secara waktu dan lokasi, maka kejadian – kejadian ini bisa dilihat dalam sebuah rangkain kejadian. Dengan pemetaan yang baik maka dapat terlihat, misalnya sebuah lokasi atau tempat tertentu sudah sering mengalami kejadian – kejadian yang sejenis secara berulang. Maka dapat dilihat akar permasalahannya serta tindakan – tindakan apa saja yang perlu dilakukan agar kejadian – kejadian itu semakin berkurang. Oleh karena itu kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah aplikasi monitoring fenomena sosial yang terjadi di desa, khususnya Desa Sukapura dalam bentuk pemetaan sosial.
Aplikasi yang dikembangkan ini diharapkan dapat membantu pemerintah desa terutama Desa Sukapura dalam menangani fenomena sosial. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur seperti pelaporan oleh perangkat desa maupun oleh masyarakat desa. Hasil dari pelaporan ini dapat dilihat dalam dua dimensi. Dimensi pertama adalah dimensi lokasi sehingga peta lokasi atau pemetaan terkait dengan gejala sosial dapat dipetakan secara geografis.
Selain itu peta sosial juga dapat dilihat dari waktu ke waktu. Misalnya ingin melihat krimanalitas yang terjadi dari waktu ke waktu. Dengan melihat fenomena dari waktu ke waktu, maka dapat diketahui bahwa kejadian serupa atau kejadian yang mirip apakah akan sering terjadi. Dan dari situ dapat dilakukan evaluasi terkait hal tersebut termasuk langkah – langkah antisipasi agar kejadian tersebut tidak berulang. Dengan hadirnya aplikasi monitoring fenomena sosial diharapkan dapat membantu untuk memonitor fenomena sosial yang terjadi di desa khususnya di Desa Sukapura. Semoga aplikasi ini dapat bermanfaat bagi perangkat desa dan masyarakat Desa Sukapura.
Kontributor: Dr. Sinung Suakanto, S.T., M.T.
Editor: Kadiva Dwilia Rosadiputri, S.I.Kom.