Tim Penggeran Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK )Kota Bandung sejak 2018 diketuai oleh Ibu Siti Muntamah, S.Ap (Istri Walikota Bandung) mempunyai visi “Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan”. Khusus pada program kesehatan, stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Bandung angka stunting masih terbilang tinggi dengan jumlah 28.12 % pada tahun 2019 (Survei Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) . Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi kronis pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sementara itu menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2020 prevelensi stunting untuk nasional berada diangka 30,8%, Provinsi Jawa Barat sebesar 31,1%, dan Kota Bandung yaitu 21,92%. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kualitas kesehatan anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan asupan gizi seimbang juga remaja. Dalam menurunkan angka stunting walikota Bandung, Oded M. Danial menyasar
peningkatan kolaborasi di setiap tingkat untuk penanggulangan stunting juga meningkatkan
peran aktif lembaga nonpemerintah dan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
stunting baik intervensi gizi spesifik maupun sensitif. Pemerintah Kota Bandung sendiri, telah melakukan berbagai program bagi pencegahan stunting yang meliputi edukasi, ekonomi dan sanitasi.
Dilain pihak, seluruh Civitas Akademika di Perguruan Tinggi memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan pengetahuannya dilingkungan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut maka Program Studi Sarjana Sistem Informasi dan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi, Telkom University, bekerjasama dengan TP PKK Kota Bandung berencana meningkatkan edukasi dan kolaborasi masyarakat dalam mendukung program pemerintah kota Bandung dengan mengembangkan platform edukasi yang interaktif, sekaligus menjadi platform kolaborasi yang dapat memfasilitasi masyarakat dan institusi untuk ikut serta dalam membantu pencegahan stunting di Kota Bandung. Diupayakan terjadi penurunan prevalensi stunting dengan target 11,64% di tahun 2023.
Adapun kolaborasi internal antara FRI dan FIT ini dibagi menjadi 3 tim sebagai berikut:
- TIM 1 (Pengembangan lanjutan Konten Interaktif) dengan ketua Asti Amalia Nur Fajrillah, BMM., M.Sc, dan anggota Rokhman Fauzi, S.T., M.T, Berlian Maulidya Izzati, S.Kom., Widia Febriyani, Muhammad Ilham Alhari,
- TIM 2 (Pengembangan Portable Internet of Things/IoT lanjutan) dengan ketua Denny Darlis S.Si, MT., dan anggota Aris Hartaman, ST., MT, Atik Novianti, Candra Eka Dwi Warsa, I Gede Megantara
- TIM 3 (Implementasi Aplikasi) dengan ketua Ekky Novriza Alam, S.Kom., M.T., dan anggota Rahmat Fauzi, S.T., M.T., Fitriyana Dewi, S.Kom., Wader Tri Sepa Jonson, Arddhana Zhafran Amanullah, Ifen Faridian Rahmadan
Agar penerapan visi dan misi dari TP PKK Kota Bandung dapat tercapai dengan efektif, khususnya dalam bidang kesehatan berupa penurunan angka stunting melalui penggencaran edukasi dan peningkatan kolaborasi maka pemberdayaan TIK harus dilakukan, salah satunya dengan penyediaan informasi yang valid dan reliable secara terintegrasi. Pemerintah Kota Bandung sendiri, telah melakukan berbagai program bagi pencegahan stunting yang meliputi edukasi, ekonomi dan sanitasi. Dengan adanya pandemic covid yang melanda sejak pertengahan 2019, angka stunting di kota Bandung pun ikut meningkat sebanyak 3%. Di lain pihak, pemerintah kota Bandung masih berusaha untuk meningkatkan literasi mengenai Gizi yang saat ini berada di angka 44% saja.
Berbagai kegiatan berkenaan dengan stunting yang dilakukan oleh TP PKK Kota
Bandung, diantaranya yaitu TANGINAS (Program Tanggap Stunting Dengan Pangan
Aman dan Sehat). Bandung Tanginas merupakan bagian dari kegiatan rempug stunting kota
Bandung yang diselenggarakan dan diinisiasi oleh TP PKK kota Bandung. Ini gerakan
memberikan pengetahuan mengenai pangan aman dan sehat kepada keluarga yang terindikasi
stunting. Ada 4 jenis yang menjadi sasaran dari Bandung Tanginas yakni ibu hamil, ibu
menyusui, anak di bawah 2 tahun dan balita. Tim 1 dan Tim 3 membuat program pengembangan dari aplikasi yang telah dibuat sebelumnya oleh tim MyBidan dalam program social project Innovillage. Sedangkan tim 2 berfokus pada pengembangan Internet of Things (IoT) pembuatan alat pengukur digital.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara full online dan diskusi menggunakan video conference. Presentasi hasil akhir dilaksanakan pada Rabu, 07 Juli 2021 yang menghasilkan 3 luaran produk dari masing-masing tim sebagai berikut:
- Luaran Produk Tim 1 berupa Modul Kegiatan dan Artikel sebagai media edukasi dan kolaborasi yang diperuntukan untuk berbagai masyarakat agar dapat ikut serta dalam program pencegahan dan penurunan angkat stunting yang dapat diakses pada https://bandungtanginas.id/
- Luaran Produk Tim 2 berupa (IoT) Perangkat pengukur tinggi, suhu dan berat badan anak balita yang portabel dan dapat mengirimkan data ke awan data melalui jaringan internet dan terintegrasi dengan aplikasi Bandung Tanginas by MyBidan.id Telkom University.
- Luaran Produk Tim 3 berupa Aplikasi Edukasi untuk Stunting diberi nama Bandung Tanginas by MyBidan.id Telkom University yang diperuntukan untuk membantu program TP PKK Kota Bandung dalam monitoring ibu hamil, ibu menyusui dan Baduta di Kota Bandung untuk pencegahan stunting. Aplikasi ini dilengkapi dengan user manual.
Melihat dari roadmap KK EINS, dimana di tahun 2023 yang mengarah kepada komersialisasi terhadap produk yang dibangun, selaras dengan usulan pengabdian masyarakat ini. Dibangunnya aplikasi stunting yang terintegrasi dengan portable IoT dapat melibatkan berbagai mitra yang berbeda yang berfokus pada edukasi remaja dan ibu-ibu serta mengikutsertakan berbagai relawan sebagai elemen masyarakat yang dapat ikut andil di dalam program pemerintahan kota, sehingga dalam pembangunannya diharapkan dapat mendapatkan masukan dari berbagai mitra, yang pada akhirnya akan membantu komersialisasi produk yang dibangun tidak hanya bagi TP PKK Kota Bandung namun dapat memfasilitasi area TP PKK lainnya di Indonesia. Adapun timeline untuk 2 tahun kedepan adalah sebagai berikut:
Selain pengembangan pada table di atas yang direncanakan berlangsung selama 2 tahun,
pengembangan lainnya dapat berupa pengembangan aplikasi yang tidak hanya berbasis web
tetapi juga berbasis mobile.
Kontributor : Asti Amalia Nur Fajrillah, B.Mm., M.Sc.