HEI sebagai Culture Based Education Telkom University

Gambar 1. Kuliah Umum HEI Mahasiswa dan Dosen FRI Telkom University dengan Wakil Bupati Bandung

Peran landasan budaya dalam pendidikan sangat berpengaruh untuk menjadikan seluruh ekosistem pendidikan baik dari sisi pengajar dan peserta didik dapat terarah dan berkarakter. Budaya dan pendidikan saling terintegrasi dan mempengaruhi. Potensi peserta didik tidak hanya terasah secara kemampuan intelektual, akan tetapi mempunyai kecerdasan emosional dan sosial yang baik. Kemudian baik dari segi pengajar dan peserta didik dapat saling mendukung, melengkapi, dan meningkatkan keterampilan. Dengan begitu segala pihak yang terlibat dalam ruang lingkup pendidikan dapat bekerjasama dengan baik, pun saling menghargai dan menghindari terjadinya konflik.

Budaya apakah yang perlu diterapkan dalam ekosistem pendidikan tersebut? Dari sekian banyaknya nilai – nilai positif yang dijunjung bersama, kita mesti menentukan beberapa titik yang sesuai dengan jati diri dan ciri khas yang dimiliki penyelenggara pendidikan. Dengan begitu kita akan fokus dan memiliki batasan dalam mengimplementasikan budaya dalam kegiatan pendidikan. Telkom University memiliki budaya HEI (Harmony, Excellence, Integrity) sebagai landasan dalam praktik perusahaan dan pendidikan yang diterapkan oleh seluruh Civitas Akademika Telkom University. Hal ini diwujudkan dalam penyelenggaraan mata kuliah pembentukan karakter diseluruh fakultas termasuk Fakultas Rekayasa Industri (FRI).

Mata kuliah pembentukan karakter merupakan mata kuliah wajib dengan jumlah 1 SKS yang memberikan pengetahuan tentang penanaman karakter mahasiswa berdasarkan nilai – nilai Harmony, Excellence, dan Integrity, serta wawasan dalam penguatan ketahanan lingkungan Telkom University. Kuliah umum ini telah diselenggarakan sejak tahun 2020 dan berjalan efektif hingga sekarang. Materi dalam perkuliahan ini bertujuan untuk mendorong perilaku mahasiswa untuk menyesuaikan diri dalam kebiasaan kampus, serta meningkatkan keeratan antara mahasiswa dengan kampus, dan menanamkan nilai tanggung jawab dalam lingkungan Telkom University.

Gambar 2. Pemaparan Materi Creative Thinking dari Wakil Bupati Bandung, H. Sahrul Gunawan, S.E.

Kuliah umum HEI ini dijadwalkan setiap hari Senin pukul 13.30 WIB sampai selesai dan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Telkom University. Pada semester ini kuliah umum HEI telah memasuki pekan ke-7. Di pekan ini, kuliah umum HEI dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh narasumber tamu yaitu Wakil Bupati Bandung Bapak H. Sahrul Gunawan, S.E. Antusiasme mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri (FRI) bergejolak menyambut kehadiran Pak Sahrul di Auditorium Gedung Damar Telkom University. Perkuliahan umum ini dibagi menjadi dua sesi yaitu pemaparan materi dengan tema excellence: creative thinking dari narasumber, kemudian dilanjutkan diskusi dan tanya jawab dengan mahasiswa FRI. “Ketika mengalami penolakan dari berbagai pihak, ciptakan peluang anda sendiri dengan berbagai kreatifitas dalam memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada” ucap Pak Sahrul disela-sela pemaparannya.

Gambar 3. Penyerahan Plakat dari Wakil Dekan II FRI (Dr. Luciana Andrawina) kepada Wakil Bupati Bandung

Budaya HEI secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut:

Harmony merupakan suatu nilai yang tergambar dari karakter mahasiswa terkait dengan perilaku komitmen dalam menjunjung tinggi asas kepercayaan, kebersamaan, kerjasama, saling menghormati perbedaan, keharmonisan, dan keinginan untuk melakukan perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Indikator karakter yang mencirikan nilai harmony antara lain:

  • Menjaga Solidaritas: Menunjukan rasa kesatuan dan kebersamaan dalam kelas/kelompok, mewakili kelompok dalam mengungkapkan perasaan atau tindakan, dan menjaga keutuhan kelompok.
  • Kerja Tim: Menjadi anggota kelompok yang terlibat dan berpikir bersama dalam penugasan, saling membantu anggota kelompok dan mendorong orang lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok.
  • Sinergi: Menunjukan kesediaan dalam pembagian tugas, terlibat dalam kegiatan bersama dalam penugasan, dan mengerjakan tugas bagiannya sesuai tanggung jawab.
  • Toleransi & Empati: Berpikir terbuka dalam menghargai perbedaan, melihat sisi positif orang lain dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
  • Saling Percaya: Melihat dari sudut pandang orang lain, menunjukan keyakinan pada kemampuan orang lain dan mengakui juga menghargai kontribusi orang lain.
  • Peduli Sosial: Menunjukan kepedulian terhadap persoalan dilingkungan sosial, memberikan solusi dan menunjukan keramahan sosial di lingkungan sekitar.
  • Akhlak Luhur: Menunjukan perilaku santun, menyampaikan salam, senyum, sapa, sopan dan santun dalam bertutur kata.

Excellence merupakan nilai budaya kedua yang membentuk karakter mahasiswa terkait dengan perilaku seperti mengoptimalkan kemampuan dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menyelesaikan setiap tugas pembelajaran dengan kualitas terbaik bagi diri dan lingkungannya. Indikator karakter untuk nilai excellence ini antara lain:

  • Menunjukan Gagasan: Berani menuangkan ide dan gagasan sesuai konteks penugasan baik secara lisan maupun tulisan berdasarkan analisis berpikir pribadi/kelompok dengan pertimbangan alternatif.
  • Bekerja Tuntas: Menuntaskan tugas – tugas pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu dan ketentuan penyelesaian, serta didorong oleh rasa tanggung jawab.
  • Bekerja Prioritas: Memprioritaskan penugasan yang harus dikerjakan dan memberikan batasan waktu penyelesaian.
  • Semangat Prestasi: Menunjukan proses kerja yang didasari oleh semangat prestasi dengan mempertimbangan perubahan – perubahan yang terjadi.
  • Antusias & Totalitas: Menjaga fokus pemikiran dan menunjukan gairah dalam melakukan belajar dengan dorongan belajar sepenuh pikiran dan hati yang berorientasi pada keinginan memahami pengetahuan, analisis masalah, penerapan dan penyelesaian.
  • Berpikir Kreatif: Menunjukan pribadi mandiri yang didorong oleh kreatifitas berpikir dan bertindak untuk menciptakan kesempatan dan peluang.
  • Berpikir Solutif: Memberikan gagasan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah yang berdampak pada lingkungan.

Integrity merupakan nilai budaya terakhir di Telkom University yang mesti dijunjung tinggi selayaknya nilai budaya yang telah disebutkan sebelumnya. Nilai ini membentuk karakter mahasiswa terkait perilaku menjaga sikap sesuai norma dan etika yang berlaku, menjaga hubungan baik kepada sesama, jujur, dapat dipercaya, mandiri, melaksanakan janji, patuh dan memegang teguh kebenaran. Indikator karakter untuk nilai integrity ini antara lain:

  • Jujur & Terbuka: Menunjukan sikap lurus hati, dan berkata dengan yang sebenar-benarnya.
  • Menjaga Komitmen: Menjaga komitmen diri, fokus pada tujuan dan sasaran dimasa depan, dan berani bertanggung jawab atas kegagalan dan keberhasilan.
  • Menjaga Citra Institusi: Menjaga citra dan nama baik Telkom University.
  • Sadar Diri: Menunjukan mawas diri atas perilaku yang disengaja atau yang tidak disengaja.
Gambar 4. Pemaparan Materi Motivasi dari Drs. H. Ahman Sutardi, M.M., C.H., C.Ht., C.NLP.
Gambar 5. Pemaparan Materi Excellent dari KaProdi Teknik Industri FRI (M. Nashir Ardiansyah, Ph.D.)

Pada semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 ini, Kuliah Umum HEI dilaksanakan secara hybrid pada pekan ke-1 dan pekan ke-7, namun di pekan yang lain Fakultas Rekayasa Industri (FRI) melaksanakan kegiatan tersebut secara online, kemudian untuk narasumber dan moderator didatangkan dari dosen internal FRI dan pembicara tamu dari eksternal. Setiap pertemuan memiliki tema yang berbeda namun merujuk pada nilai budaya HEI Telkom University. Mahasiswa disilakan untuk berinteraksi seperti diskusi dan bertanya kepada narasumber sehingga kegiatan ini bersifat interaktif.

Gambar 6. Sesi Diskusi dan Tanya Jawab antara Dosen dan Mahasiswa FRI

Program kuliah umum HEI ini diharapkan menjadi pondasi dalam menanamkan nilai diri serta membentuk sikap positif bagi peserta didik dan umumnya untuk seluruh civitas akademika Telkom University. Tentunya kegiatan ini perlu didukung oleh seluruh ekosistem pendidikan termasuk para dosen pengajar. Karena pada dasarnya baik pengajar dan peserta didik selalu memegang paham bahwa proses pendidikan adalah kegiatan never ending learning dari seluruh pihak yang terlibat tanpa ada batasan dan syarat apapun. Pada akhirnya, budaya yang kita junjung bersama ini akan membawa Telkom University kepada visi utama yakni menjadi menjadi Research and Entrepreneurial University pada tahun 2023 yang berperan aktif dalam pengembangan teknologi, sains, dan seni berbasis teknologi informasi.

Kontributor: Kadiva Dwilia Rosadiputri, S.I.Kom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact us

Give us a call or fill in the form below and we will contact you. We endeavor to answer all inquiries within 24 hours on business days.